Main Article Content

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kecernaan nutrisi dan laju alir ransum serta respon hematologi kelinci lokal jantan yang diberikan ransum mengandung limbah wine anggur. Rancangan yang dipakai dalam penelitian ini rancangan acak kelompok (RAK) dengan lima perlakuan dan empat group berdasarkan bobot badan. Ransum yang digunakan dalam penelitian ini disusun iso-protein (16%) dan iso-energi (2.500 Kkal/kg). Hasil penelitian penambahan limbah wine anggur non-fermentasi sampai aras 10% (P4) dalam ransum menghasilkan kecernaan nutrisi (KCBK, KCBO, KCPK dan KCSK) serta laju alir ransum paling baik dibandingkan perlakuan lain. Respon hematologi tidak menunjukan perbedaan yang signifikan dari ke-lima perlakuan, ini mengindikasikan penambahan limbah wine anggur sampai taraf 10% tidak mempengaruhi kesehatan kelinci.


Kata Kunci: Limbah Wine Anggur, Kelinci Lokal Jantan, Kecernaan Nutrisi, Hematologi

Article Details

References

  1. Atmaja, I. G. M. (2016). Respon Biologi dan Karakteristik Karkas Kelinci Jantan Lokal (Lepus nigricollis) yang diberi Ransum Mengandung Limbah Wine Anggur. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar, Bali.
  2. Bivin, W. S., & King, W. W. (1994). Raising Healthy Rabbits. Christian Veterinary Mission.
  3. Bouzaida, M. D., Resconi, V. C., Gimeno, D., Romero, J. V., Calanche, J. B., Barahona, M., Olleta, J. L., & María, G. A. (2021). Effect of dietary grape pomace on fattening rabbit performance, fatty acid composition, and shelf life of meat. Antioxidants, 10(5). https://doi.org/10.3390/antiox10050795
  4. Budiari, N. L. G. (2014). Pengaruh Aras Kulit Kopi Terfermentasi dalam ransum terhadap pertumbuhan kelinci lokal jantan (Lepus negrcollis). Tesis. Program Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar, Bali.
  5. Chikwanha, O. C., Muchenje, V., Nolte, J. E., Dugan, M. E. R., & Mapiye, C. (2019). Grape pomace (Vitis vinifera L. cv. Pinotage) supplementation in lamb diets: Effects on growth performance, carcass and meat quality. Meat Science, 147, 6–12.
  6. De Blas, C., & Wisewan, J. (2020). Nutrition of the Rabbit. Cabi.
  7. Dwyer, K., Hosseinian, F., & Rod, M. R. (2014). The market potential of grape waste alternatives. Journal of Food Research, 3(2), 91.
  8. Fulop, T., Khalil, A., & Larbi, A. (2012). The role of elastin peptides in modulating the immune response in aging and age-related diseases. Pathologie Biologie, 60(1), 28–33.
  9. García, G., Galvez, J. F., & De Blas, J. C. (1993). Effect of substitution of sugarbeet pulp for barley in diets for finishing rabbits on growth performance and on energy and nitrogen efficiency. Journal of Animal Science, 71(7), 1823–1830.
  10. Gidenne, T. (2015). Dietary fibres in the nutrition of the growing rabbit and recommendations to preserve digestive health: a review. Animal, 9(2), 227–242.
  11. Hassan, Y. I., Kosir, V., Yin, X., Ross, K., & Diarra, M. S. (2019). Grape pomace as a promising antimicrobial alternative in feed: A critical review. Journal of Agricultural and Food Chemistry, 67(35), 9705–9718.
  12. Hastuti, D., Subekti, E., & Subantoro, R. (2020). Kajian Pemanfaatan Limbah Pertanian Sebagai Bahan Konsentrat Hijauan Pakan Ternak Kelinci. Jurnal Penelitian Agrisamudra, 7(2), 111–122. https://doi.org/10.33059/jpas.v7i2.3079
  13. Kurniawati, R., Lestari, C. M. S., & Purbowati, E. (2018). Pengaruh Perbedaan Sumber Energi Pakan (Jagung dan Pollard) terhadap Respon Fisiologis Kelinci New Zealand White Betina. Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science), 20(1), 1. https://doi.org/10.25077/jpi.20.1.1-7.2018
  14. Mansur, E. (2018). Pengertian Ilmu Makanan Ternak dan Zat Pakan Ternak.
  15. National Research Council (NRC). (2001). Nutrient requirements of rabbits:National Academy of Sciences, Washington, D.C.
  16. Nuriyasa, I. M., Mastika, I. M., Puger, A. W., Puspani, E., & Wirawan, I. W. (2013). Performans kelinci lokal (Lepus nigricollis) yang diberi ransum dengan Kandungan Energi Berbeda. Majalah Ilmiah Peternakan, 12–17. https://doi.org/10.24843/mip.2013.v16.i01.p03
  17. Nuriyasa, M. (2012). Respon Biologi Serta Pendugaan Kebutuhan Energi dan Protein Ternak Kelinci Kondisi Lingkungan berbeda Di Daerah Dataran Rendah Tropis. Disertasi. Program Pasca Sarjana. Universitas Udayana. Denpasar.
  18. Puastuti, W. (2009). Manipulasi bioproses dalam rumen untuk meningkatkan penggunaan pakan berserat. Wartazoa, 19(4), 180–190.
  19. Puger, A. W., Nuriyasa, I. M., Mastika, I. M., & Suasta, I. M. (n.d.). Pengaruh Suplementasi Multi Nutrient Block terhadap Status Hematologi Kelinci Lokal. Majalah Ilmiah Peternakan, 20(1), 20–23.
  20. Qisthon, A. (2012). Pengaruh Imbangan Hijauan-Konsentrat dan Waktu Pemberian Ransum terhadap Produktivitas Kelinci Lokal Jantan The Effect of Ration with Certain Ratio of Forage-Concentrate and The Time of Feeding on Productivity of Male Local Rabbits. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, 12(2), 69–74.
  21. Rahmah, A. A., Tana, S., & Mardiati, S. M. (2017). Analisis Hematologi Kelinci setelah Implantasi Ultra High Molecular Weight Poliethylene (UHMWPE) pada Sendi Lutut. Buletin Anatomi Dan Fisiologi, 2(2), 99. https://doi.org/10.14710/baf.2.2.2017.99-106
  22. Saputra, D. I., Liman, & Muhtarudin. (2016). Pengaruh Penambahan Jenis Pakan Sumber Protein Pada Ransum Berbasis Limbah Dan Hijauan Kelapa Sawit Terhadap Konsumsi, Pertambahan Bobot, Dan Efisiensi Kelinci Lokal Jantan. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 4(2), 233356.
  23. SNI, 8509. (2018). Pakan kelinci pertumbuhan atau muda. http://pakan.ditjenpkh.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2019/08/SNI-8509-2018-Pakan-Kelinci-Pertumbuhan-atau-Muda.pdf
  24. Soetanto, H. (2021). Ilmu Nutrisi Ternak Ruminansia: Tingkat Lanjut. Universitas Brawijaya Press.
  25. Vanessa, K. L., Tarpley, L. H., & Latimer, K. S. (2012). Leukocyte Identification in Rabbits and Guinea Pigs.