Main Article Content

Abstract

Sumberdaya manusia disektor pertanian mayoritas merupakan sumberdaya manusia dengan usia lanjut. Rendahnya kotribusi pemuda dikarenakan tingginya risiko disektor pertanian. Sektor pertanian sangat membutuhkan anak muda yang kreatif dan inovatif serta berorientasi kepada kegiatan kewirausahaan. Sehingga penting untuk menganalisis pengaruh Subjective Norm terhadap intensi berwiratani bagi mahasiswa pertanian yang berada di Aceh. Penelitian dilakukan pada mahasiswa pertanian yang berada di Aceh dengan jumlah responden sebanyak 150 orang. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan menggunakan regresi ordinal. Keseluruhan variable dari Subjective Norm memiliki pengaruh signifikan terhadap intensi mahasiswa pertanian dalam berwiratani. Subjective Norm yang berasal dari Orang tua, keluarga, tim bisnis, dan konsultan bisnis berpengaruh terhadap Intensi.

Keywords

Intensi mahasiswa subjective norm

Article Details

References

  1. Boateng, G. O., Polytechnic, T., Boateng, A. A., Polytechnic, C. C., & Bampoe, H. S. (2014). BARRIERS TO YOUTHFUL ENTREPRENEURSHIP IN. Global Journal Of Business Research, 8(3), 109–120.
  2. Candra, M. F., & Sawitri, D. R. (2017). Kematangan Karir Pada Siswa Kelas Xi Smk Negeri 7 Semarang. Jurnal Empati, 6(Nomor 4), 112–118.
  3. Islamadina, E. F., & Yulianti, A. (2005). Persepsi Terhadap Dukungan Orangtua dan Kesulitan Pengambilan Keputusan Karir Pada Remaja Perceptions of Parental Support and Career Decision-Making Difficulties In Adolescents. Jurnal Psikologi, 12(1999), 33–38.
  4. K, P. D., Purwana, D., & Wibowo, A. (2017). Hubungan Pola Asuh, Kurikulum Kewirausahaan Dan Intensi Berwirausaha Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta. Jurnal Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis, 5(1), 1–22.
  5. Palos, R. (2016). The impact of family influence on the career choice of adolescents. Procedia Social and Behavioral Sciences, 2(1), 3407–3411. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2010.03.524
  6. Panday, D. Santuy, R. (2015), “Identifying youth’s difficulties to become agro-entrepreneurs”, National Youth Forum on Agro-based Entrepreneurship Development Lalitpur, January 9- 10, 2015
  7. Pambudy, R., Burhanuddin, S.T., Budi, W., Kriswantriyono, A., and Satria, A. (2005), Bisnis dan Kewirausahaan dalam Sistem dan Usaha Agribisnis, Pustaka Wirausaha Muda, Bogor, ID.
  8. Parcel, J. (2003), “Undergraduate perceptions of the need for an agricultural entrepreneurship curriculum”, Selected Paper Prepared for Presentation at the Western Agricultural Economics Association Annual Meeting, Denver, June 13-16, 2003
  9. Purwanto, M. I. (2015). Pengaruh Kompetensi Dosen dan Sikap Mahasiswa pada Mata Kuliah Kewirausahaan Terhadap Tumbuhnya Jiwa Enterpernuer Mahasiswa dalam Penerapan Project Based Learning. Jurnal Probisnis, 8(2), 1–14.
  10. Ridha, R. N., & Wahyu, B. P. (2017). Entrepreneurship intention in agricultural sector of young generation in Indonesia. Asia Pacific Journal of Innovation and Entrepreneurship, 11(1), 76–89. https://doi.org/10.1108/apjie-04-2017-022
  11. Ryan, T.P. (1997). Modern Regression Analysis for Scientists and Engineers. Ghaitersburg: NIST
  12. Setiabudi, kezia jade. (2019). Terhadap Niat Berwirausaha Mahasiswa Program Studi Manajemen Terakreditasi “ A ” Pada Perguruan Tinggi Swasta Di Kota Surabaya. AGORA, 7(1), 1–6.
  13. Stevani, F. (2016). Pengaruh Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa Semester Viii Program Studi Pendidikan Ekonomi Ikip Pgri Bojonegoro. Magistra, 1(97), 111–118.
  14. Susilaningsih. (1997). Pendidikan Kewirausahaan Di Perguruan Tinggi: Pentingkah Untuk Semua Profesi?. Jurnal Economia, 11(1), 1–9.