Main Article Content

Abstract

Understanding of functional position regulations by agricultural extension agents is very important in carrying out duties and career advancement. The Regulation of the Minister for Empowerment of State Apparatus and Bureaucratic Reform of the Republic of Indonesia Number 35 of 2020 (PermenpanRB 35/2020) concerning Functional Positions of Agricultural Extension Agents is the newest regulation that has not been widely. This study aims to determine the effectiveness of socialization on the level of knowledge of agricultural extension agents in South Bengkulu Regency about the regulation. Data collection was carried out through a survey involving 15 agricultural extension agents in South Bengkulu Regency as respondents in December 2021. Data analysis used paired t-test. The results showed that the average level of knowledge of extension agents increased from 74.44 to 88.00 from a scale of 0-100 or an average increase of 13.56% due to socialization. This increase in knowledge is significant at the level of α=0.05, indicates that the socialization of PermenpanRB 35/2020 is effective in increasing the knowledge of extension agents in South Bengkulu Regency. Therefore, it is necessarry further socialization of PermenpanRB 35/2020 in the subdistrict level in order to increase the knowledge of agricultural extension agents about this rule.

Keywords

effectiveness knowledge PermenpanRB 35/2020 agricultural extension South Bengkulu

Article Details

References

  1. Amin, N., Setiawan, I., & Rochdiani, D. (2019). Faktor Pendukung Kinerja Penyuluh Pertanian Swadaya dalam mendorong Regenerasi Petani di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Jurnal Penyuluhan Pertanian, 14(1):27-35.
  2. Anto, A. & Andriansyah. (2020). Analisis Tingkat Pengetahuan Penyuluh terhadap Program Kostratani di Provinsi Kalimantan Tengah. Prosiding Seminar Nasional Pembangunan dan Pendidikan Vokasi Pertanian. Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari. Halaman 40-48.
  3. Anwas, O.M. (2013). Pengaruh Pendidikan Formal, Pelatihan, dan Intensitas Pertemuan terhadap Kompetensi Penyuluh Pertanian. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 19(1):50-62.
  4. BPS Kabupaten Bengkulu Selatan. (2020). Statistik Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan 2020. Manna: Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkulu Selatan.
  5. Harahap, N., Hardjono, W., & Tarigan, K. (2016). Kaji Model Metode Penyuluhan di Era Berlakunya ASEAN Economic Community (AEC) melalui Sistem Penyuluhan yang Bersinergi, Terintegrasi dan Berkelanjutan. Agrica Ekstensia, 10(1):11-22.
  6. Hidayah, R., Lestari, F., Fatmawati, N.L., & Kushartanti, E. (2021). Keragaan Tingkat Pengetahuan, Persepsi dan Respon pada Peserta Temu Teknis Peneliti-Penyuluh Balitbangtan dan Penyuluh Jawa Tengah. Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, 19(1):71-80.
  7. Humaedah, U., Yulianti, A., Sirnawati, E., & Effendi, L. (2016). Model Peningkatan Kapasitas Penyuluh dalam Pemanfaatan Informasi Iklim di Kabupaten Indramayu dengan Pendekatan Analisis Keberlanjutan. Informatika Pertanian, 25(1):131-144.
  8. Indraningsih, K.S. (2015). Implementasi dan Dampak Penerapan Legislasi Penyuluhan Pertanian terhadap Capaian Swasembada Pangan. Analisis Kebijakan Pertanian, 13(2):109-128.
  9. Lindung. (2021). Kontribusi Pelatihan Dasar Fungsional terhadap Peningkatan Kompetensi Penyuluh Pertanian di Provinsi Jambi. AgriHumanis: Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies, 2(2): 71-80.
  10. Listiana, I., Sumardjo, Sadono, D., & Tjiptopranoto, P. (2018). Hubungan Kapasitas Penyuluh dengan Kepuasan Petani dalam Kegiatan Penyuluhan. Jurnal Penyuluhan, 14(2):244-256.
  11. Nurlaili & Wahjuti, U. (2018). Sikap Penyuluh Pertanian terhadap UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Jurnal Agriekstensia,17(1):37-50.
  12. Nuryadi, Astuti, T.D., Utami, E.S., & Budiantara, M. (2017). Dasar-dasar Statistik Penelitian. Yogyakarta: Sibuku Media.
  13. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2020 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian.
  14. Pramono, H., Fatchiya, A., & Sadono, D. (2017) Kompetensi Penyuluh Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Jurnal Penyuluhan, 13(2):194-209.
  15. Prayoga, K. (2017). Revitalisasi Kelembagaan Penyuluhan Pertanian di Indonesia. Seminar Nasional Manajemen Agribisnis, 37-52 Retrieved from https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_ 1_dir/1ff502de2953e7401448c0851b6ded98.pdf#page=41.
  16. Sadono, D. (2008). Pemberdayaan Petani: Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian di Indonesia. Jurnal Penyuluhan, 4(1):65-74.
  17. Sapar, Jahi, A., Asngari, P.S., Amiruddin, & Purnaba, I.G.P. (2012). Kinerja Penyuluh Pertanian dan Dampaknya pada Kompetensi Petani Kakao di Empat Wilayah Sulawesi Selatan. Jurnal Penyuluhan, 8(1):29-41.
  18. Sirnawati, E. (2020). Urgensi Penyuluhan Pertanian Baru di Indonesia. Jakarta: IAARD Press.
  19. Subadi, T. (2008). Sosiologi. Surakarta: Badan Penerbit Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (BP-FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta.
  20. Suci, Y.T. & Jamil, A.S. (2019). Hubungan Tingkat Kepuasan Pelayanan dengan Keberhasilan Peserta Pelatihan Teknis bagi Penyuluh Pertanian. Jurnal Hexagro, 3(2):47-55.
  21. Sumardjo. (2012). Peran Perguruan Tinggi dalam Pengembangan Keilmuan Sosiologi dan Penyuluhan Pertanian yang Sesuai dengan Kebutuhan Pembangunan. Pertemuan Nasional Pendidikan Sosiologi dan Penyuluhan Pertanian Indonesia, 3-28 Retrieved from https://faperta.ugm.ac.id/ sosek_lama/publication/Kompilasi-Makalah-Lokakarya-Nasional-25-26-Januari-20121.pdf?fbclid= IwAR1TiR6Vi88M0rK-sut6hi-AVEuyS4GkkjoiFy23CUIdr4ciLlkWfN0jocA.
  22. Sunartomo, A.F. (2016). Kapasitas Penyuluh Pertanian dalam upaya meningkatkan Produktivitas Pertanian di Jawa Timur. Agriekonomika, 5(2):125-136.
  23. Syahyuti. (2014). Peran Strategis Penyuluh Swadaya dalam Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian Indonesia. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 32(1):45-58.
  24. Syahyuti. (2016). Modernisasi Penyuluhan Pertanian di Indonesia: Dukungan Undang Undang Nomor 23 tahun 2014 terhadap Eksistensi Penyuluhan Pertanian di Daerah. Analisis Kebijakan Pertanian, 14(2):83-96.
  25. Vintarno, J., Sugandi, Y.S., & Adiwisastra, J. (2019). Perkembangan Penyuluhan Pertanian dalam mendukung Pertumbuhan Pertanian di Indonesia. Responsive, 1(3):90-96.
  26. Widayani, S., Yunita, F., & Moordiani, R. (2021). Efktivitas Training of Trainer Pertanian Cerdas Iklim bagi Penyuluh Pertanian pada Masa Pandemi Covid 19 Provinsi Jawa Tengah. Prosiding Seminar Nasional dalam rangka Dies Natalis ke-45 UNS Tahun 2021 “Membangun Sinergi antar Perguruan Tinggi dan Industri Pertanian dalam rangka Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka”. Fakultas Pertanian Universitas Negeri Sebelas Maret. 5(1):733-744.
  27. Wijaya, A., Pramono, D., Rini, H.S., Akhiroh, N.S., & Arsi, A.A. (2020). Peningkatan Kualitas Penyuluhan Pertanian melalui Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah dan Jurnalisitik bagi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Kabupaten Kendal. Jurnal Puruhita, 2(1):1-5.
  28. Yusneli, S. & Tanjung, H.B. (2021). Faktor-faktor yang mempengaruhi Kompetensi Penyuluh Pertanian di Kabupaten Pasaman. Jurnal Niara, 14(2):26-34.