Main Article Content

Abstract

Kehilangan hasil yang disebabkan serangan hama dan penyakit berkisar antara 12-65%. Penyakit utama yang sering menimbulkan kerugian pada usahatani cabai adalah penyakit yang disebabkan oleh golongan virus. Penyakit yang disebabkan oleh virus hanya dapat disebarkan melalui bahan tanam dan serangga vektor. Kajiwidya ini bertujuan untuk mengetahui jenis serangga yang menyebarkan penyakit yang disebabkan oleh virus pada tanaman cabai. Tanaman cabai merah varietas lokal ditanam dengan sistem bedengan  menggunakan mulsa plastik perak. Pemupukan tanaman menggunakan pupuk kandang diaplikasikan pada saat pengolahan lahan, dan pupuk susulan NPK yang diaplikasikan setelah penanaman. Penetapan sampel tanaman diambil secara diagonal dengan lima titik pengamatan, masing-masing titik diambil 5 sampel tanaman secara acak. Pengamatan dimulai saat tanaman cabai berumur 25 hst dengan interval 1 (satu) kali seminggu pada pagi hari. Parameter yang diamati adalah Gejala penyakit, Intensitas penyakit, Jenis dan jumlah serangga vektor, serta Jenis dan jumlah musuh alami. Hasil pengamatan ditemukan 3 gejala penyakit yang berbeda dengan intensitas serangan 65,71% (dinyatakan sebagai serangan berat). Ditemukan 3 jenis serangga vektor yaitu kutu kebul, Trips dan Aphids. dimana terjadi peningkatan intensitas serangan seiring meningkatnya populasi serangga vektor tersebut.

Keywords

cabai merah intensitas penyakit virus vektor

Article Details

References

  1. Abadi, A. L. 2003. Ilmu Penyakit Tumbuhan 3. Bayu media. Malang. 145 hlm.
  2. Duriat ,A.S. 2009. pengendalian penyakitkuning keriting pada tanaman cabai kecil.. Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Jl. Tangkuban Parahu 517 Lembang, Bandung, (5), Hlm 43-45.
  3. Duriat, A.S., Neni G. dan Astri W.W. 2007. Penyakit Penting Pada Tanaman Cabai Dan Pengendaliannya. Monografi No. 31, Tahun 2007. Balai Penelitian Tanaman Sayuran Pusat Penelitian Dan Pengembangan Hortikultura Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian.
  4. Hartono, S. 2003. Penyakit virus daun menggulung dan keriting pada cabai di Yogyakarta dan upaya pengendaliannya. Makalah pada Seminar Sehari Pengenalan dan Pengendalian Penyakit Virus pada Cabai. Dir. Perlindungan Hortikultura. Dir. Jen. Bina Produksi Hortikultura. Jakarta. 6 hal.
  5. Hidayat, S.H. 2003. Rangkuman hasil penelitian Gemini virus di Indonesia. Sebagai bahan diskusi untuk menghadapi peningkatan infeksi gemini virus pada cabai. Makalah pada Seminar Sehari Pengenalan dan Pengendalian Penyakit Virus Pada Cabai. Dir. Perlindungan Hortikultura. Dir. Jen. Bina Produksi Hortikultura. Jakarta. 4 hal.
  6. Nelly, N., Yaherwandi, dan Muhamad S.E. 2015. Keanekaragaman Coccinelidae Predator Dan Kutu Daun (Aphididae spp.) Pada Ekosistem Pertanaman Cabai. PROS SEM NAS MASY BIODIV INDON Volume 1, Nomor 2, April 2015 ISSN: 2407-8050 Halaman: 247-253
  7. Noveriza1, R, Gede S., Sri HH., Utomo K. 2012. Penularan Potyvirus Penyebab Penyakit Mosaik pada Tanaman Nilam melalui Vektor Aphis gossypii. J Fitopatologi Indonesia. Volume 8, Nomor 3, Juni 2012: Halaman 65-72.
  8. Palevitch, D., L.E Craker.1996. Nutritional and Medical Importance of Red Pepper (Capsicum spp.). Journal of Herbs, Spices & Medicinal Plants Volume 3, Issue 2, page 55-83.
  9. Pegadaraju, V., Caleb K., John R., and Jyoti S. 2005. Premature Leaf Senescence Modulated by the Arabidopsis PHYTOALEXIN DEFICIENT4 Gene Is Associated with Defense against the Phloem-Feeding Green Peach Aphid. Plant Physiology, December 2005, Vol. 139, pp. 1927–1934.
  10. Purwati, E., B. Jaya dan A.S. Duriat 2000. Penampilan beberapa varietas cabai dan uji resistensi terhadap penyakit virus kerupuk. Jurnal Hortikultura Vol. 10, No. 2 : 88-94.
  11. Riley, D.G., Shimat V. J., Rajagopalbabu S., and Stanley D. 2011. Thrips Vektors of Tospoviruses. J. Integ. Pest Mngmt. 1(2): 2011; DOI: 10.1603/IPM10020.
  12. Roziq, F., Ika Rochdjatun Sastrahidayat, Syamsuddin Djauhari. 2013. Kejadian Hama Dan Penyakit Tanaman Cabai Kecil Yang Dibudidayakan Secara Vertikultur Di Sidoarjo. Jurnal HPT Volume 1 Nomor 4 Desember 2013 ISSN : 2338 – 4336
  13. Subagyo, V.N.O. 2014. Identifikasi Thrips (Insecta: Thysanoptera) Yang Berasosiasi Dengan Tanaman Hortikultura Di Bogor, Cianjur, Dan Lembang. Tesis: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.
  14. Sudiono, Nur Y., Sri H.H., dan Purnama H. 2005. Penyebaran dan Deteksi Molekuler Virus Gemini Penyebab Penyakit Kuning Pada Tanaman Cabai di Sumatera. J.HPT Tropika Vol. 5 No 2: 113-121.
  15. Sukada, I.W., I Made S., I Dewa N.N., Gede S., Ketut S. 2014. Pengaruh Infeksi Beberapa Jenis Virus terhadap Penurunan Hasil pada Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.). E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika: Vol. 3, No. 3, Juli 2014.
  16. Sulandri, S. Suseno, R. Hidayati, H S. Harjosudarmo, J. Sosromarsono, S. 2006. Deteksi dan Kajian Kisaran Inang Virus Penyebab Penyakit Daun Keriting Kuning Cabai kecil. Hayati. Bogor. 13 (1): 5.
  17. Trisno J, Sri H.H., dan Ishak M. 2010. Hubungan Strain Geminivirus Dan Serangga Vektor B. Tabaci Dalam Menimbulkan Penyakit Kuning Keriting Cabai. Manggaro, April 2010 Vol.11 No.1:1-7 HUBUNGAN.
  18. Yuliani, Purnama H. Dan Dewi S. 2006. Identifikasi Kutukebul (Hemiptera: Aleyrodidae) dari Beberapa Tanaman Inang dan Perkembangan Populasinya. J. Entomol. Ind., April 2006, Vol. 3, No. 1, 41-49.